Pantai Bengkunat, PesBar |
Salam Gempita... Ibarat bibir pantai dan deru derasnya gelombang ombak. Ia akan selalu datang untuk menyambangi. Mereka bertemu walau kadang ada saatnya pergi. Namun janji mereka untuk selalu bersama menggemakan seisi samudera. Ia seperti janji dan hati. Yang menjadi tameng kadang pula menjadi samurai. Sewaktu-waktu dapat menahan. Dan sewaktu-waktu dapat menyayat lara di relung hati. Itulah kehidupan. Silih berganti. Tetaplah pada apa yang menurut nuranimu benar. Serta sering tanyakanlah dirimu pada Tuhan, Ibu dan Sahabatmu. Untuk apa kau hidup. dan apa yang harus kau lakukan.
Antara Janji dan Hati
Oleh Wahid Nur
Hidayat
Derai peluh membanjiri hamparan pipi
Tergenang sepi
Berlinang lautan
Janji... dimana kau berada?
Kau campakkan hati ini
Hati yang kosong
Tak bertameng, tak berbenteng dan tak berselimut
Ia lembut bak sutera
Terbalut sudut-sudut asa dan duka
Bercak noda, sayatan luka menganga
Ada juga taman indah berbunga
Wahai pemilik hati
Janjimu adalah patri
Bening amanahmu menyimpul bagaikan kristal permata
Amarah hati ibarat gumpalan bola api
Menjilat lara
Menumpas asa dan hayalan di tengah-tengah samudera
Janji... Jangan kau nodai hati
Dengan comberan palsumu
(Lampung Timur, 19 Maret 2016)
0 komentar:
Post a Comment