Gerakan Menuju Pos Cita-cita "Cerpen, Puisi, Traveller, Motivasi dan Gaya Hidup menjadi tautan asa dalam sebuah Selasar Nektar Kata"

Semesta

Friday, November 14, 2014

Rezeki manusia semua telah diatur oleh Allah Swt.

* $tBur `ÏB 7p­/!#yŠ Îû ÇÚöF{$# žwÎ) n?tã «!$# $ygè%øÍ ÞOn=÷ètƒur $yd§s)tFó¡ãB $ygtãyŠöqtFó¡ãBur 4 @@ä. Îû 5=»tGÅ2 &ûüÎ7B ÇÏÈ  
“Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Huud : 6)
[709] Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[710] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
Semua makhluk hidup yang ada di jagad raya ini telah diatur sedemikian terpampang dalam Lauh Mahfudz. Allah adalah dzat yang Maha Adil karena Allah memberikan kelebihan dan kekurangan seorang hambanya sesuai dengan kadar kemampuan hamba tersebut. Termasuk rezeki yang telah Allah berikan sama seluruh hambanya. Namun dalam realisasi rezeki tersebut tergantung dari bagaimana usaha-usaha yang dilakukan seorang hamba.
Dalam sebua pengibaratan sebuah air penuh rata dalam beberapa bak, untuk menumpahkan air itu perlu batu. Semakin batu itu besar volumenya maka air yang keluar pun akan semakin banyak. Air diibaratkan rezeki yang sama diberikan Allah pada setiap insan. Sedangkan batu ibarat usaha merealisasikan rezeki tersebut. Semakin besar usaha, semakin gigih berjuang maka apa yang ingin dicapainya pasti terlaksana.
Jadi sebagai muslim seharusnya kita selalu semangat menggapai rezeki Allah Swt. Dengan kegigihan yang lebih ditingkatkan lagi dari sebelumnya. Tua muda, besar kecil badannya, beda ras, warna kulit harus selalu semangat. Karena rezeki itu tidak hanya tentang finansial atau ekonomi saja. Atau yang lebih familiar tak hanya identik dengan uang saja. Namun rezeki itu selain finansial, ilmu dan kebahagiaan-kebahagian lainnya.

Bagi kaum tua atau yang telah berumur bahkan tinggal menanti pensiun jika berbicara  sukses meraih rezeki harus sudah sewajarnya mereka dapat. Karena mungkin banyak pengalaman yang telah beliau jadikan pelajaran. Namun tak dapat dipungkiri banyak para pemuda yang telah sukses dalm usia yang belia. Mereka mampu memenejemen waktu dengan baik. Mereka juga yang memanfaatkan setiap peluang dalam setiap waktu. “Tua kaya itu sudah biasa atau sewajarnya, tappi muda kaya super luarbiasa”.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

GEMPITA, Wahid Najmun Al-Farisi (Musafir Ilmu dan Cinta). Powered by Blogger.

Text Widget

"Jadilah sebaik-baik manusia, dengan selalu berbuat baik tanpa takut tak dihargai, tanpa takut tak mendapat balasan. Karena berbuat baikmu hanya ikhlas kepada Tuhan dan atas dasar kemanusiaan. Bukan karena satu pemikiran, satu agama, satu pandangan. Namun hanya satu tujuan untuk berbuat kebaikan kepada sesama."

Reriak Jiwa

Wikipedia

Search results

Sample Text

Jadikan setiap yang anda lihat, dengar dan rasakan menjadi pelajran berharga dalam hidup. Guru terbaik sepanjang zaman adalah Pengalaman. Tak peduli apakah itu pengalaman gagal atau kesuksesan.

"Tulisan adalah nyawa kedua setelah kematian"

Cloud Label

Video (4)

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews

Powered By Blogger

Label


Religion

Religion

Blog List

Translate

Labels

Blog Archive

Blogger templates