Gerakan Menuju Pos Cita-cita "Cerpen, Puisi, Traveller, Motivasi dan Gaya Hidup menjadi tautan asa dalam sebuah Selasar Nektar Kata"

Semesta

Monday, November 17, 2014

Masalah dan Musibah adalah anugerah indah laksana bunga merah merekah di pagi yang cerah nan indah

Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi Saw menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)
Dari hadis diatas tentulah sepakat dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi atau kuat agamanya seseorang, maka akan semakin besar dan berat ujiannya. Begitupun sebaliknya, semakin rendah atau lemah agama seseorang  maka ujiannya pun kecil dan mudah dan bahkan tidak diuji sama sekali. Pernyataan di atas sinkron dengan pengibaratan seorang pemimpin atau seorang yang derajatnya semakin tinggi. Yaitu “semakin tinggi sebuah pohon semakin tinggi pula terjangan anginnya”.
Dalam kehidupan ini tentulah kita sering mengalami banyak masalah atau musibah? Namun sebenarnya itu bukan musibah kawan. Melainkan ujian Allah kepada kita dan menjadi tanda bahwa Allah sangat sayang dengan kita yang sedang diuji. Bagaimana tidak? Dapat diambil contoh seseorang mengikuti ujian tengah semester atau akhir semester. Mereka harus hadapi dengan belajar dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Apabila dalam pengumuman nilai sesorang itu lulus maka dia akan dapat status bahwa dia lulus ujian dengan baik. Dia juga mendapat derajat yang bertambah lebih tinggi lagi dari sebelum ia mengikuti ujian. Hal seperti ini pun sama persis dengan kehidupan ini. Masalah atau musibah adalah ujian dan hal yang harus dilakukan pastinya adalah menghadapinya dengan sepenuh hati. Dengan keyakinan bahwa setiap masalah atau musibah adalah ujian yang pasti ada solusinya. Serta semakin tinggi derajat seseorang yang diuji di sisi Allah ‘Azza wa jalla.
Seseorang yang dikehendaki Allah Swt. Kebaikan maka Dia akan mengujinya dengan ujian demi ujian yang akan menguatkannya. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. “Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah).“(HR. Bukhari)
Namun sebaliknya, seandainya kita pasrah dan tak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan dan menghadapi ujian itu maka kemungkinan lulus atau derajat yang diraihnya pun hanya stagnan bahkan terkadang menurun. Ingatlah kawan, bahwa setiap soal pasti ada jawabannya dan setiap jawaban akan menambah pengalaman dan pengetahuan kita (setiap masalah atau musibah pasti ada solusinya dan dari solusi itu akan menambahkan tingkat keimanan sesorang yang diuji).
Kita sering dengar kalimat seperti ini “hadapilah masalah atau musibah dengan sabar”. Menurut saya memang dalam menghadapi masalah seseorang harus bersabar. Namun dalam  bersabar itu perlunya berfikir mengatasi masalah itu dengan trik-trik yang jitu. Tak sedikit dari kebanyakan orang mengahadapi masalah dengan sabar namun mengartikan sabar itu dengan diam dan pasrah. Hey kawan... itu tidak benar! Masalah adalah ujian yang harus dihadapi dan pasti ada solusinya. So.. bagi seseorang yang mempunyai masalah tentunya harus semakin yakin bahwa pasti ada solusinya. Allah Swt. Telah menjelaskan dalam sebuah firmannya.
¨bÎ*sù yìtB ÎŽô£ãèø9$# #·Žô£ç ÇÎÈ   ¨bÎ) yìtB ÎŽô£ãèø9$# #ZŽô£ç ÇÏÈ  
karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah: 5-6).
Dari ayat tersebut dapat diambil hikmah bahwa yang namanya masalah atau musibah itu kesulitan/ kesusahan. Dan setelah kesusahan pasti ada kemudahan seperti contoh di atas seseorang yang mengikuti ujian pasti mengalami kesulitan namun setelah ujian itu naik derajatnya bagi yang lulus. Seperti IP tertinggi atau berubah status dari semester I ke semester II dan seterusnya.
Dari ayat di atas juga maknanya sampai diulang dua kali dalam beda ayat. Itu cukup membuktikan bahwa penting keyakinan bahwa setiap masalah atau musibah adalah ajang untuk meningkatkan derajat diri di sisi Allah ‘Azza wa jalla. Jadi jangan takut dengan masalah, jangan memaknai bersabar dengan diam ataupun pasrah. Namun maknailah sabar sebagai berfikir mencari solusi pemecahan masalah tersebut.
Bagi yang galau perasaannya karena masalah. Baik masalah jodoh, karir, kuliah, sekolah atau berbisnis serta yang lainnya tetaplah mencoba untuk selalu positif thinking saja. Yang dalam Islam dikenal dengan sebutan Husnudzan, bahwa setiap masalah akan ada solusinya. Bahkan kalau bisa tantanglah masalah itu agar datang. Jangan sampai kita yang menunggu masalah datang baru kita lakukan action. Namun cobalah tantang masalah itu lebih dahulu. Loh kok demikian? Iya.. karena kalau kita menunggu masalah saja, solusi yang kita dapat hanya sebatas masalah itu saja. Lain halnya apabila kita menntang masalah. Satu kita dapat solusi dan kedua kita lebih siap dalam masalah apapun. Karena tingkat keyakinan kita pun bertambah Pede saja. So.. ayo gerakkan hati, pikiran untuk menantang masalah. Karena dibalik masalah tersimpan berkah lakasana bunga yang merekah di pagi yang cerah nan indah.

Dalam sebuah hadits riwayat Thabrani disebutkan bahwa “Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu.” (HR. Ath-Thabrani). Jadikanlah hadits terbsebut peyemangat bahwa andaikata seseorang tak dapat menggapai derajat di surga dengan amal-amal kebaikannya maka agar seseorang itu dapat mencapainya Allah ‘Azza wa Jalla mengujinya dengan cobaan-cobaan. Jadi amat bersyukurlah seseorang yang sampai detik ini cobaan-cobaan itu menghiasi hidupnya. Semakin banyak ujian maka semakin banyak pula derajat yang akan ia dapatkan. Dalam tanda kutip derajat itu tak hanya di dunia saja, melainkan sampai di surga yang kekal abadi.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

GEMPITA, Wahid Najmun Al-Farisi (Musafir Ilmu dan Cinta). Powered by Blogger.

Text Widget

"Jadilah sebaik-baik manusia, dengan selalu berbuat baik tanpa takut tak dihargai, tanpa takut tak mendapat balasan. Karena berbuat baikmu hanya ikhlas kepada Tuhan dan atas dasar kemanusiaan. Bukan karena satu pemikiran, satu agama, satu pandangan. Namun hanya satu tujuan untuk berbuat kebaikan kepada sesama."

Reriak Jiwa

Wikipedia

Search results

Sample Text

Jadikan setiap yang anda lihat, dengar dan rasakan menjadi pelajran berharga dalam hidup. Guru terbaik sepanjang zaman adalah Pengalaman. Tak peduli apakah itu pengalaman gagal atau kesuksesan.

"Tulisan adalah nyawa kedua setelah kematian"

Cloud Label

Video (4)

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews

Powered By Blogger

Label


Religion

Religion

Blog List

Translate

Labels

Blog Archive

Blogger templates