Senandung Dhuha
Oleh Wahid Nur
Hidayat
Percik, tetes, menjadi butir aliran
Do’a syahdu terucap setiap bibir kran
Tergaris senyum kala dhuha datang
Jiwa yang bersih berlari berlomba
Membasuh wajah yang lusuh, menjadi
berseri
Bak merekahnya kembang kuncup merah
merona
Membasuh tangan menjadi emas berlian
Helaian rambut bersinar terusap
Laksana gegap gempita gemerlap gemintang
Terbasuhnya mata kaki, membelalak
membuka kompas langkah
Pintu rahmat terbuka lebar
Masjid bergema bertakbir suka ria penuh
cita
Menyambut sang pendo’a
Hari itu tertancapnya kening dalam sujud
munajat
Aliran darah cepat mengalir ke otak
Membuka pikiran, membasuh cuci memori
Lutut mengeras menjadi intan saksi
Untaian do’a terbang, melayang menuju
pintu langit
Menyelinap di setiap pintu beraroma
wangi
Senyuman sambutan sang penjaga,
memohonkan terkabulkan do’a
Do’a hamba saat dhuha...
Hening, gemetar semakin kencang detak
jantung
Tertunduk...
0 komentar:
Post a Comment