Gadis
Derita
Wajah lusuh pucat pasi, cemong
Bola mata memerah meluas sayu
Helaian rambut bak sapu, kaku berantakan
Bibir kemarau kering meretak perih, pedih
Semakin kecil, semakin sirna hingga tiada berdaging
Bagaikan tulang yang bernyawa, hidup penuh derita
Memikul beban kehidupan yang kian melara
Ribuan jejak kaki meniti, menyusuri setiap jalan
liku
Tertatih, tertatih, tertatih
Bersama percik air mata, merintik, mengalir,
bersaksi
Hidup yang malang melintang, menyakitkan
Memahat hati, relung jiwa tertusuk
Teraniaya, hina, penuh nestapa...
Siapa yang peduli, akan derita
Tiada keluarga mengakui, terbuang
Sendiri, menahan merasa pahitnya hidup peminta
Setiap waktu, setiap tempat, setiap saat
Bergantung pada terisinya batok
Hitam, halus yang setia menemani
Sebutir nasi, sesuap nasi meminta mengharap pada
kepedulian
Adakah yang mengulurkan tangannya?
Gadis belia yang terjerat goresan pedang duniawi
Tertempa, terbuang, sakit mengernyit
Tiada pernah menggaris senyum
Tiada pernah merengkuh cita asa
Yang ada hanya kenestapaan yang tiada hentinya...
0 komentar:
Post a Comment