“Biasakan shalat dhuha
dalam bepergian ataupun tidak. Sesungguhnya ketika terjadi kiamat akan
meamnggil-manggil dari puncaknya surga. Mana orang-orang yang telah shalat
dhuha? Masuklah dari pintu dhuha dengan selamat sentausa. Allah tidak mengutus
nabi kecuali Ia perintahkan shalat dhuha.” (Dalam Kitab Washiatul Mustofa
hal 7).
Sungguh sangat luarbiasa indahnya jika kita selalu istiqamah
mengamalkan ibadah dhuha ini. Karena pada waktu dhuha ini kebanyakan manusia
dalm kesibukan yang luarbiasa. Ada yang terikat oleh waktu kerja, rapat,
sekolah atau kuliah dan sebagainya. Namun yang terbaik adalah yang dapat
menyisihkan waktunya untuk berdhuha.
Shalat dhuha itu tidak lama. Paling sedikit rakaatnya adalah
dua rakaat. Paling banyak adalah tiada hingga. Shalat dhuha itu ibarat menabung
rezeki dunia. Dimana berdoa dan bermunajat berkahnya harta dan dipermudah jalan
menuju surga.
Pancaran mentari
membidik lusuh warna hati
Datang menelisik
menyisir urat nadi
Cahaya terangnya
singsingkan benteng rezeki
Bak tombak menghantam puncak
bukit Pesagi
Erat membelai pujaan
qalbu
Dalam sujud yang
berkemilau bongkahan air mata
Tekadang bersembilu
garis taubat merindu
Dhuha...
Istimewanya kau pada
seluruh hamba
Hamba yang istiqamah
menghampiri
Sungguh sangat luarbiasa nikmatnya, bila kita mendapatkan
kesempatan istiqamah ibadah dhuha. Karena tak setiap hamba dapat
melaksanakannya. Untuk itu mari kita senggangkan waktu untuk ibadah dhuha ini. Yang
sudah istiqamah makin ditambah lagi kualitas ibadahnya. Semoga kita termasuk
hamba yang masuk jannahNya Allah. Yaitu melalui pintu dhuha. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin
0 komentar:
Post a Comment