Menelusuri lorong demi lorong jalanan
Tiupan angin mesra membelai di sekujur tubuhku
Kerlap-kerlip cahaya lampu menyipitkan pandangan, tekadang memberikan penerangan yang menegangkan.
Motor kumatikan. Duduk di kursi-kursi Taman Merdeka.
Terlihat di Tugu Metrem sepasang sejoli bersenda gurau, menyeruakkan hasrat yang terpendam
Ku termenung memandangi dedaunan yang terhempas deru angin malam
Berbalik badan, tak kutemukan seorang gadis pun sendirian
Ahhh, Aku tak pun tak punya mental apa-apa
Berbalik badan, kulihat gadis rupawan dengan manisnya tersenyum padaku
Tiupan angin malam syahdu, hingga rambutnya terurai menari-nari
Terpesona....
Hemmm hemmm... Pandangan itu... ahhh... sadar sadar...
Itu bukan siapa-siapamu,,, kenapa memandang begitu...
D-O-S-A
Tiupan angin mesra membelai di sekujur tubuhku
Kerlap-kerlip cahaya lampu menyipitkan pandangan, tekadang memberikan penerangan yang menegangkan.
Motor kumatikan. Duduk di kursi-kursi Taman Merdeka.
Terlihat di Tugu Metrem sepasang sejoli bersenda gurau, menyeruakkan hasrat yang terpendam
Ku termenung memandangi dedaunan yang terhempas deru angin malam
Berbalik badan, tak kutemukan seorang gadis pun sendirian
Ahhh, Aku tak pun tak punya mental apa-apa
Berbalik badan, kulihat gadis rupawan dengan manisnya tersenyum padaku
Tiupan angin malam syahdu, hingga rambutnya terurai menari-nari
Terpesona....
Hemmm hemmm... Pandangan itu... ahhh... sadar sadar...
Itu bukan siapa-siapamu,,, kenapa memandang begitu...
D-O-S-A
0 komentar:
Post a Comment