Gerakan Menuju Pos Cita-cita "Cerpen, Puisi, Traveller, Motivasi dan Gaya Hidup menjadi tautan asa dalam sebuah Selasar Nektar Kata"

Semesta

Monday, December 7, 2015

Hembusan Nafas Kesuksesan


            Hembusan angin pagi menyelimuti setiap kulit ari. Udara sejuk pagi itu memeluk setiap makhluk yang bernyawa atas anugerah sang Ilahi rabbi. Pohon kopi ternyata telah bangun lebih dahulu daripada yang lainnya. Pepohonan telah siap dengan alat fotosintesisnya yaitu daun untuk menyerap cahaya segar sang mentari. Walaupun sang mentari di daerah itu selalu terlambat muncul. Itu diakibatkan tebalnya kabut yang selalu memeluk bukit-bukit yang tinggi di sekitar kawasan Lampung Barat tepatnya daerah Talang Ekong. Entah bagaimana daerah tersebut identik dengan nama Talang? Ada yang Talang Warsim, Talang Jami’ dan masih banyak lagi Talang yang lainnya.
            Daerah kawasan yang masih sangat sejuk dan nyaman. Sedikit pun tiada polusi maupun pencemaran. Daerah yang berbukit-bukit yang masih jauh dari pusat keramaian. Bahkan masih banyak bukit belukar belantara yang utuh dengan satwanya. Mayoritas penghuni belukar itu kang mas Babi alias Celeng yang masih saudara dengan Patkai. Udara masih segar alami seakan satu hirup udara pun terasa cukup untuk sebulan. Kicauan burung pun masih sangat beragam dan saling sahut menyahut satu sama lain. Bahkan walupun berbeda jenis burung sekalipun. Kicauan mereka hingga menggema disetiap lembah menjdi sebuah nyanyian yang penuh indah. Mereka terlihat akrab dan rukun walaupun berbeda-beda. Apa mungkin mereka selalu mengamalkan pesan-pesan dari kakeknya sang Burung Garuda? Kok bisa begitu ya? Dikarenakan sang burung Garuda selalu membawa dengan cengkeramannya sehelai pita bertulis Bhinneka Tunggal Ika. Subhaanallah ternyata umat burung sangat patuh terhadap pesan kakeknya ya?? Walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua.

            Gemuruh air sungai yang mengalir pun menambah panorama nan indah tiada tandinganya. Air yang begitu bening, sejuk, segar dan alami. Memancar dari sumber air bukit. Bebatuan besar dan kecil yang selalu mengawal laju setiap arus air itu. Sesekali aliran berkelok-kelok meliuk diantara bebatuan besar dan kecil. Pepohonan rindang nan hijau menambah semangat arus air segar itu. Sumber air itu satu-satunya sumber air yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari warga sekitarnya. Bukan hanya warga, bahkan seluruh makhluk hidup yang mendiami daerah tersebut. Seperti burung, monyet, babi, ikan, hewan melata dan lain sebagainya.

Share:

0 komentar:

Post a Comment

GEMPITA, Wahid Najmun Al-Farisi (Musafir Ilmu dan Cinta). Powered by Blogger.

Text Widget

"Jadilah sebaik-baik manusia, dengan selalu berbuat baik tanpa takut tak dihargai, tanpa takut tak mendapat balasan. Karena berbuat baikmu hanya ikhlas kepada Tuhan dan atas dasar kemanusiaan. Bukan karena satu pemikiran, satu agama, satu pandangan. Namun hanya satu tujuan untuk berbuat kebaikan kepada sesama."

Reriak Jiwa

Wikipedia

Search results

Sample Text

Jadikan setiap yang anda lihat, dengar dan rasakan menjadi pelajran berharga dalam hidup. Guru terbaik sepanjang zaman adalah Pengalaman. Tak peduli apakah itu pengalaman gagal atau kesuksesan.

"Tulisan adalah nyawa kedua setelah kematian"

Cloud Label

Video (4)

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews

Powered By Blogger

Label


Religion

Religion

Blog List

Translate

Labels

Blog Archive

Blogger templates