Gerakan Menuju Pos Cita-cita "Cerpen, Puisi, Traveller, Motivasi dan Gaya Hidup menjadi tautan asa dalam sebuah Selasar Nektar Kata"

Semesta

Tuesday, April 19, 2016

Padam atau Terbakar? (Belantara Cinta)


Apa yang salah dengan diriku? Mencintai seseorang yang seharusnya tidak kucintai. Secara tiba-tiba ia datang menghampiri hati ini. Benteng hati ini koyak oleh benturan cinta itu. Aku telah mencoba mengabaikannya. Namun aku tak kuasa menahan derasnya arus cinta. Aku tahu bahwa dia pun tak akan suka dengan sikapku yang mencintainya. Karena cinta ini belum saatnya. Keberanian melamar yang masih minim. Ditambah fokus menuntut ilmu setinggi-tingginya. Hatiku kalut oelh rasa ini. gundah menampar keras pipi ini.
Dengan tekad nan bulat mencoba melupakannya. Dengan mempadatkan agenda yang telah kurilis untuk beberapa bulan ke depan. Argggg.... ternyata malah muncul chemistery yang tak kuduga. Bukannya lupa, ia malah semakin terpahat dalam relung hati. Bayangannya selalu terlukis di kanvas anganku. Senyumnya merekah disetiap mimpiku. Dan masih banyak lagi sesuatu yang seolah mengatakan bahwa dia adalah jodohku. Entahlah. Godaan setan tak akan mudah dilumpukan. Begitu pula cintaku ini. Bahkan cinta ini awalnya seperti sebuah biji. Tumbuh hingga menjadi besar. Itulah sebutir biji cinta yang kini telah menjadi hutan belantara cinta.
Aku terkejut oleh keadaan ini. Bagaimana mungkin aku menghapus hanya dengan amunisi bayang dan anganku yang sering luput oleh godaan? Bagaimana aku mengahancurkan cinta ini. Belantara ini harus segera musnah. Tapi dengan apa? Dan bagaimana? Ataukah harus dengan kebencian? Kebencian ! kebencian ! sebuah sifat yang aku sendiri takut. Ia adalah penyakit hati. Sedangkan cinta ini termasuk penyakit dikemudian hari akan menjadi akut. Yah. Aku harus melakukan ini.
Kukekang cinta ini dengan ikatan kebencian. Dengan sebab yang menurutku bisa membakar kobar panas api benci ini. Hutan belantara cinta tadi akan kuhanguskan dengan api benci ini hingga ke akarnya. Dan benar saja. Perjalanan sesuai rencana dan tujuan. Namun di tengah jalan terjadi kendala. Aku sulit memadamkan api itu. Bahkan api itu semakin membesar dan sebantar lagi membakar beberapa cinta yang tak bersalah di dekatnya. Merenggut dan harus dengan apa aku memadamkannnya? Harus dengan apa?.........
Tolong ! Tolong! Tolong!
Share:

0 komentar:

Post a Comment

GEMPITA, Wahid Najmun Al-Farisi (Musafir Ilmu dan Cinta). Powered by Blogger.

Text Widget

"Jadilah sebaik-baik manusia, dengan selalu berbuat baik tanpa takut tak dihargai, tanpa takut tak mendapat balasan. Karena berbuat baikmu hanya ikhlas kepada Tuhan dan atas dasar kemanusiaan. Bukan karena satu pemikiran, satu agama, satu pandangan. Namun hanya satu tujuan untuk berbuat kebaikan kepada sesama."

Reriak Jiwa

Wikipedia

Search results

Sample Text

Jadikan setiap yang anda lihat, dengar dan rasakan menjadi pelajran berharga dalam hidup. Guru terbaik sepanjang zaman adalah Pengalaman. Tak peduli apakah itu pengalaman gagal atau kesuksesan.

"Tulisan adalah nyawa kedua setelah kematian"

Cloud Label

Video (4)

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews

Powered By Blogger

Label


Religion

Religion

Blog List

Translate

Labels

Blog Archive

Blogger templates