Gerakan Menuju Pos Cita-cita "Cerpen, Puisi, Traveller, Motivasi dan Gaya Hidup menjadi tautan asa dalam sebuah Selasar Nektar Kata"

Semesta

Saturday, August 6, 2016

Flash Fiction: Cerita Yang Terlupa



CERITA YANG TERLUPA

“Kek, karena silaturrahmi telah erat kembali. Semoga hari raya ini barakah dan semoga kita bisa bertemu kembali di hari raya berikutnya. Untuk itu Mansur izin melanjutkan perjalanan lagi” ucap pemuda beralis mata tebal itu.
“Iya, Nang” kakek yang masih ada sedikit hubungan kerabat dengan Mansur itu sering memangilnya ‘Nang’.
Mansur lalu berjalan keluar. Ketika hendak mendekati pintu sang kakek memanggilnya kembali “Nang?”.
“Iya, Kek?” melongo kebingungan.
“Istrimu tidak diajak pulang? Kok pamitan pulang sendiri?” nada suara Kakek yang sudah tua itu sedikit terdengar memarahi Mansur.
“Istri?” Mansur masih melongo. Hanya saja hatinya mulai gusar. Selain Mansur, tamu Kakek yang lain ada empat pasang suami istri. “Istri siapa, Kek?” sambil garuk-garuk kepala.
“Istrimu, Nang”
Seseorang dari balik pintu kamar mendekatiku. Seraya berkata “Ndak usah dibuat bingung, Mas. Kakek memang sudah pikun” seraya cekikikan melihat wajah Mansur yang masih datar bingung.
Beberapa menit kemudian Mansur baru mengerti. Padahal Mansur datang paling awal dari empat pasang tamunya. Salah satu dari ke-empatnya adalah pengantin baru. Sehingga belum membawa anaknya, karena memang belum memiliki anak. Sedangkan Mansur tadi hanya bercerita bahwa sekitar dua tahun lagi baru akan memikirkan pasangan hidup. Untuk saat ini dirinya fokus pada kuliahnya dahulu. Namun karena Kakek lupa, jadi Mansur dikira yang telah menikah. Padahal yang dipertanyakan Kakek adalah istri orang lain. Jadi percuma saja Mansur bercerita panjang lebar. Kalau akhirnya terlupakan. He he. . .

Share:

0 komentar:

Post a Comment

GEMPITA, Wahid Najmun Al-Farisi (Musafir Ilmu dan Cinta). Powered by Blogger.

Text Widget

"Jadilah sebaik-baik manusia, dengan selalu berbuat baik tanpa takut tak dihargai, tanpa takut tak mendapat balasan. Karena berbuat baikmu hanya ikhlas kepada Tuhan dan atas dasar kemanusiaan. Bukan karena satu pemikiran, satu agama, satu pandangan. Namun hanya satu tujuan untuk berbuat kebaikan kepada sesama."

Reriak Jiwa

Wikipedia

Search results

Sample Text

Jadikan setiap yang anda lihat, dengar dan rasakan menjadi pelajran berharga dalam hidup. Guru terbaik sepanjang zaman adalah Pengalaman. Tak peduli apakah itu pengalaman gagal atau kesuksesan.

"Tulisan adalah nyawa kedua setelah kematian"

Cloud Label

Video (4)

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews

Powered By Blogger

Label


Religion

Religion

Blog List

Translate

Labels

Blog Archive

Blogger templates