Gerakan Menuju Pos Cita-cita "Cerpen, Puisi, Traveller, Motivasi dan Gaya Hidup menjadi tautan asa dalam sebuah Selasar Nektar Kata"

Semesta

Sunday, October 30, 2016

Inisial “E-Paparazi” dan “L-Queen of Selfie”





Inisial “E-Paparazi” dan “L-Queen of Selfie”
 


Tahukah kalian bahwa kehidupan ini penuh warna. Seringkali kita jumpai beragam apapun di dunia ini. Hingga beragam pula sifat manusia. Namun sudahkah kalian tahu bahwa kita bisa mendeteksi sifat seseorang? Dengan cara apa dan bagaimana? Saya akan “kupas” di sini. Namun sayangnya saya tidak membawa pisau. Untuk itu, sebagai gantinya saya akan membicarakan ini di ruang terbuka. Karena di ruang terbuka lah sepoi-sepoi angin bisa menerjang sumilirnya. Jadi tak perlu susah-susah mencari kipas angin.
Pertama, lihatlah bagaimana seseorang itu melihat sesuatu. Ketika dia merespon senyum dan mengangkat sedikit alisnya ke atas, maka bisa dipastikan bahwa dia adalah pemilik sifat seseorang yang suka dengan apa yang tidak disukai orang lain. Semisal mencuri foto tanpa izin. Atau sering kita sebut sebagai paparazi. Untuk yang ini saya punya Inisial “E”. Walaupun dalam berjalannya waktu banyak dari teman-teman kita yang ikut andil menjadi bagian dari paparazi itu. Sehingga tak jarang grup BBM membludak oleh beranda foto-foto kocak. Ya. Biasa disebut perang gambar.
Nah, cara menghadapi sifat teman kita yang seperti ini sangat mudah. Yaitu cukup dengan percaya diri. Apapun yang difoto oleh paparazi tetaplah optimis bahwa itu foto terbaik kita. Karena si paparazi ini pandai dalam segala sudut untuk memfoto kita. Dia juga pandai menyembunyikan kameranya. Ingat! Kuncinya adalah percaya diri. Jadi, sebagai korban dari paparazi janganlah risau. Semakin banyak foto-foto aneh tentang kita hasil jepret paparazi, tetaplah tersenyum. Karena belum dalam satu dekade ke depan ada manusia se usil paparazi ini.
Kedua, lihatlah bagaimana seseorang yang menjadi objek anda tersenyum. Ketika senyuman itu terkena efek slow motion. Maka bisa jadi itu adalah senyuman eksis. Nah, tipe ini adalah kebalikan dari yang pertama tadi. Jika yang pertama sering mengambil orang tanpa izin. Maka yang kedua ini suka mengambil gambarnya sendiri. Atau yang sering di sebut selfi. Ke tempat yang lumayan indah dikit selfi. Beli bakso selfi. Makan tahu bulat selfi. Pantai selfi. Bagi mereka hidup tanpa selfi ibarat langit tanpa bumi. Indah namun tidak ada tempat untuk melihatnya. Untuk tipe yang kedua ini sangat menjamur di kalangan wanita. Walaupun beberapa orang pria pun melakukannya. Salah satu yang sering kusebut Ratu Selfi adalah seseorang berinisial “L”. Karena acapkali dia selfi pagi atau sore hari. Upload fotonya bisa saja hingga tengah malam. Mungkin saja dia tak bisa tidur bila belum upload.
Untuk sementara ini dulu penelitian yang ngawur ini. Dari kedua tipe ini saya simpulkan bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk dikenang. Baik untuk dirinya sendiri maupun saat reunian satu angkatan. Tapi, ingatlah bahwa jangan sampai berlebihan. Artinya menjadi paparazi ataupun Ratu Selfi jangan sampai kelewatan. Karena ketika kelewatan, bisa menyebabkan kecape’an. Kenapa? Bayangkan saja anda berniat berlari dari Kota A ke Kota B, namun anda kelewatan hingga Kota G. Nah, yang seperti itu kan capek pulangnya. Belum lagi kalau lagi sepi angkot. Ingat! Jangan sampai kelewatan, karena kelewatan capek baliknya. He he he
Share:

0 komentar:

Post a Comment

GEMPITA, Wahid Najmun Al-Farisi (Musafir Ilmu dan Cinta). Powered by Blogger.

Text Widget

"Jadilah sebaik-baik manusia, dengan selalu berbuat baik tanpa takut tak dihargai, tanpa takut tak mendapat balasan. Karena berbuat baikmu hanya ikhlas kepada Tuhan dan atas dasar kemanusiaan. Bukan karena satu pemikiran, satu agama, satu pandangan. Namun hanya satu tujuan untuk berbuat kebaikan kepada sesama."

Reriak Jiwa

Wikipedia

Search results

Sample Text

Jadikan setiap yang anda lihat, dengar dan rasakan menjadi pelajran berharga dalam hidup. Guru terbaik sepanjang zaman adalah Pengalaman. Tak peduli apakah itu pengalaman gagal atau kesuksesan.

"Tulisan adalah nyawa kedua setelah kematian"

Cloud Label

Video (4)

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews

Powered By Blogger

Label


Religion

Religion

Blog List

Translate

Labels

Blog Archive

Blogger templates