Gerakan Menuju Pos Cita-cita "Cerpen, Puisi, Traveller, Motivasi dan Gaya Hidup menjadi tautan asa dalam sebuah Selasar Nektar Kata"

Semesta

Monday, November 9, 2015

Untukmu Wandha

Di balik persembunyiannya ia tersedu sedan dalam tangisan. Merintih dalam aliran detik demi detik arus airmata penuh merana. Dalam pembaringan daku menantimu. Menunggu dalam angan yang tak mungkin dalam sebuah realita. Faktanya tiada pernah dikau pedulikanku. Daku selalu kau kesampingkan dari sekian banyak kesibukanmu. Duhai sang kekasihku. Dahulu dikau selalu mengingatkanku dalam segala hal dalam kehidupanku. Dan daku merasakan betapa nyaman dan asrinya kehidupanku ini dengan hadirnya dirimu. Walaupun mungkin daku tak seperti yang dikau harapkan kekasihku. Namun daku selalu berusaha menjadi apa yang dikau inginkan. Mencoba menikmati setiap nasehat yang dikau ajarkan. Daku berharap bahwa dikau akan selalu setia menasehati daku dalam setiap langkah yang kutuju.
Setelah kehidupan kita terpisah jarak nan jauh. Serta terpisah oleh rentan waktu satu setengah tahun. Daku merasakan serta menemukan kehidupan yang lebih bermakna. Yaitu kehidupan ala Islami yang kudapatkan selama proses pencarian jati diri ini. Daku merasakan jauh lebih nyaman dan asrinya kehidupanku. Dalam setiap waktu daku selalu diingatkan oleh sekelompok dari salah satu mereka sesama teman pria. Mereka lebih perhatian bahkan selalu istiqamah menasehatiku menjadi semakin baik hari demi harinya. Semoga terpisahnya jarak jauh dan waktu yang lama ini kita dapat menemukan fitrah kita kembali. Yaitu fitrah kebenaran yang dijunjung dalam tapak jejak langkah jalan-jalan Islam. Daku selalu berdoa semoga dikau pun menemukan fitrah dirimu dengan sempurna.
Dalam analisa daku bergumam, bahwa kehidupan masa lalu diantara kita pasti ada hikmah yang terkandung indah di dalamnya. Selalu ada wewangian bunga dalam setiap tumbuh kembang apapun yang tumbuh di dalamnya. Semoga daku dan dikau selalu mendapat kehidupan yang benar dan tepat pula tindak dan derap yang kita ayunkan.
Jangan sampai pernah pacaran lagi walau dalam selimut-selimut ta’aruf atau pacaran ala islami dan sebagainya. Ingatkah bahwa setan tidak akan rela bila anak cucu Adam masuk dalam surgaNya Allah SWT. Sudah saatnya kita mengingatkan orang-orang di sekeliling kita akan arti cinta yang sesungguhnya. Akan kebenaran ajaran Islam mengenai martabat dan harkat oleh setiap diri insan pria dan wanita.
Pesanku Untukmu WANDHA......* “Selalu ada manis di balik pahitnya sejarah yang kelam”
Wahid Najmun Al-Farisi


Share:

0 komentar:

Post a Comment

GEMPITA, Wahid Najmun Al-Farisi (Musafir Ilmu dan Cinta). Powered by Blogger.

Text Widget

"Jadilah sebaik-baik manusia, dengan selalu berbuat baik tanpa takut tak dihargai, tanpa takut tak mendapat balasan. Karena berbuat baikmu hanya ikhlas kepada Tuhan dan atas dasar kemanusiaan. Bukan karena satu pemikiran, satu agama, satu pandangan. Namun hanya satu tujuan untuk berbuat kebaikan kepada sesama."

Reriak Jiwa

Wikipedia

Search results

Sample Text

Jadikan setiap yang anda lihat, dengar dan rasakan menjadi pelajran berharga dalam hidup. Guru terbaik sepanjang zaman adalah Pengalaman. Tak peduli apakah itu pengalaman gagal atau kesuksesan.

"Tulisan adalah nyawa kedua setelah kematian"

Cloud Label

Video (4)

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews

Powered By Blogger

Label


Religion

Religion

Blog List

Translate

Labels

Blog Archive

Blogger templates